Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

prioritas land indonesia developer properti terbesar terbaik di indonesia

prioritas land indonesia developer properti terbesar terbaik di indonesia |  Prioritas Land Indonesia adalah perusahan pengembang property yang energik dan berwawasan ke depan. Didirikan tahun 2011, kami fokus untuk memberikan keuntungan investasi maksimal kepada investor dan customer kami melalui pengembangan proyek-proyek yang unik dan menguntungkan. Moto perusahaan kami adalah  "Building Harmony"  dan kami berjuang untuk menanamkan kebudayaan ini ke dalam seluruh aspek bisnis kami. Building Harmony artinya dalam setiap project kami, kami berusaha keras menjaga hubungan yang harmonis dengan partner kami, investor, customer, kontraktor, supplier dan masyarakat. Untuk partner kami,  kami berterima kasih atas kepercayaan anda dan kami berjuang untuk selalu menciptakan karya-karya dengan konsep yang unik dan istimewa di setiap project kami. Kami memiliki tim yang kuat dengan semangat muda, kreatif dan energik dan kami tidak akan menyerah sebelum kami menemukan konsep yang

Progress Pembanguanan Majestic Point Serpong 2017

Progress Pembanguanan Majestic Point Serpong | PT Prioritas Land Indonesia memiliki beberapa proyek yang dibangun di Jakarta dan Bali. Salah salah satunya adalah Apartemen Majestic Point Serpong, Tangerang, Banten. Pada tahun 2015 lalu, PT Prioritas Land Indonesia telah melakukan serah terima tahap awal. Apartemen berkapasitas 900 unit itu dibangun pada April 2013 dan melakukan tutup atap (topping off) pada Februari 2015. "Dengan dijalinnya kerjasama ini, PT PLI berharap agar proyek Majestic Point Serpong dapat rampung di tahun 2017 dan dapat diserahterimakan dengan kondisi yang terbaik, sehingga investasi dari para konsumen dapat meningkat dengan maksimal" kata Direktur Utama PT Prioritas Land Indonesia, Marcellus Chandra, di Jakarta, Kamis (6/4/2017). Menurutnya, tingkat capital gain yang tinggi apartemen MPS didasarkan pada kepercayaan dan kepuasan konsumen terhadap suatu properti. Hal itu didukung pembuktian penjualan pasar kedua (second market) yang ti